Memasuki era digitalisasi di seluruh dunia telah
menunjukkan dampaknya dalam kebanyakan transformasi sistem dan proses
pendidikan. Dengan tantangan perubahan yang baru ini tentu memberikan
keuntungan tersendiri di negara berkembang seperti Indonesia yang tentu juga disamping
itu harus menghadapi kerugian yang mungkin timbul.
Indonesia sebenarnya sudah mulai merencanakan tentang
perubahan dalam sistem pendidikan yang akan dijalankan ke depannya. Namun
ternyata adanya pandemi seketika mengubah secara cepat cara edukasi, salah
satunya yaitu dari metode pembelajaran yang konvensional dengan tatap muka
langsung menuju ke pembelajaran secara daring (online learning). Tidak ada yang menyangka bahwa perubahan akan
terjadi sekejap mata yang terjadi di salah satu aspek penting, yaitu pendidikan.
Salah satu contohnya adalah dalam hal Ujian Nasional (UN). Isu tentang
perubahan mengenai UN sebenarnya telah banyak beredar sejak bulan November lalu
dimana ada wacana untuk meninjau ulang UN yang dianggap gagal menjadi tolak
ukur untuk melihat kualitas siswa. Ternyata adanya COVID-19 yang memasuki
negara kita menjadikan isu tersebut terealisasi langsung. UN 2020 benar – benar
ditiadakan! Hidup memang penuh kejutan kan?
Ketika COVID – 19 memasuki Indonesia, mulailah terbit
aturan untuk membatasi ruang gerak setiap orang di ruang publik, termasuk salah
satunya kebijakan School from Home.
Ini merupakan aturan yang cukup menghebohkan karena pelajar selama ini belum
pernah merasakan ‘sekolah’ namun tidak berada di ruang, waktu, dan suasana yang
selama ini telah biasa dijalani. Disamping itu, seperti yang telah kita ketahui
bahwa portal edukasi sebenarnya sudah mulai dikembangkan sejak beberapa tahun
terakhir. Awalnya penggunaan portal ini belum begitu populer di kalangan
pelajar karena pelajar sudah disibukkan dengan aktivitas belajar di sekolah
yang padat. Namun adanya COVID -19 ini membuat banyak portal – portal edukasi jadi
meningkat popularitas dan penggunaannya.
Sisi positif dari cara belajar baru ini yaitu dapat menumbuhkan
semangat dan minat belajar karena adanya tampilan multimedia yang kreatif dan
akses yang mudah. Event – event yang
sifatnya edukasi juga biasanya jarang diminati karena mahal untuk ukuran
siswa/mahasiswa yang budget-nya
pas-pasan. Saat ini dengan banyaknya fitur video
conference membuat ramai diadakannya online
class yang bahkan bisa diikuti secara gratis Belajar jadi bisa dimana saja
dan kapan saja deh. Menarik dan menyenangkan kan? Namun di sisi lain timbul
tantangan baru yaitu keberadaan infrastuktur dan resources yang masih tidak merata untuk seluruh pelajar di
Indonesia dan mungkin juga diikuti dengan adanya masalah knowledge gap yang berhubungan dengan teknologi digital. Tantangan
lainnya juga proses belajar menjadi lebih mandiri sehingga pelajar yang kurang
motivasi belajar dikhawatirkan akan cenderung gagal dalam proses belajar ini.
Situasi pandemi ini tidak ada yang bisa memastikan kapan
akan berakhir. Di tengah ketidakpastian ini tentu akan muncul pertanyaan apakah
nantinya cara belajar baru yang serba digital ini akan menjadi suatu konsep ‘the new normal’ setelah pandemi ini berakhir.
Nah, langkah tepat yang bisa kita lakukan saat ini sebagai pelajar agar siap
dengan segala kondisi di masa depan nanti diantaranya yaitu:
1. Membiasakan
diri sebaik mungkin dengan cara belajar baru ini dengan banyak memanfaatkan
platform - platform edukasi beserta fitur – fitur yang ada.
2. Mencari
dan mempelajari informasi – informasi baru sehingga kita mendapat insights segar mengenai hal – hal diluar
pelajaran akademis yang tentunya tetap dapat menunjang pendidikan dan karir
kita di masa depan.